JAPAN TRIP - DAY #1 | HELLO, TOKYO!

8:00 AM


Assalamualaikum!

Selain liburan & berwisata di negara sendiri, negara mana yang menjadi destinasi favorit kamu?
Bagi saya, Jepang adalah jawabannya.

To be honest, saya baru dua kali pergi ke luar negeri. Pertama, saat menjalankan ibadah umrah di tanah suci pada tahun 2013 lalu. Dan yang kedua adalah saat saya ke Jepang pada pertengahan Maret kemarin.

Walaupun beberapa waktu lalu adalah kali pertama bagi saya ke Jepang, tapi saya langsung jatuh cinta & berharap akan ada rezeki serta kesempatan untuk kembali ke negeri sakura ini.

Mengapa? Karena banyak hal yang patut kita pelajari dari negara ini.

* * * * *

Kalau boleh jujur, sebenarnya Jepang belum termasuk dalam daftar utama negara yang ingin saya kunjungi untuk berlibur bersama keluarga. Yang ada dalam benak saya mungkin ingin ke Singapura atau Malaysia terlebih dahulu, baru kemudian berlibur ke negara yang lebih jauh.

Apalagi juga karena saya sama sekali belum pernah ke luar negeri, selain untuk umrah beberapa tahun lalu. Jadi saya pikir jika ingin berlibur ke luar negeri, saya akan mengunjungi negera-negara tetangga terlebih dahulu saja.

Saya pun tidak pernah "ngoyo" untuk minta berlibur ke luar negeri kepada kedua orangtua saya, karena bisa berlibur sekeluarga selama beberapa hari di dalam negeri saja saya pasti sudah senang sekali. Terlebih lagi kami sekeluarga memiliki kesibukan masing-masing, sehingga cukup sulit mencari waktu libur pada satu waktu yang sama. Jadi, family time sesingkat apapun akan sangat berharga.

Alhamdulillah, yang namanya rezeki bisa datang dari mana saja & kapan saja...

Awal februari kemarin, tiba-tiba Papa mengabarkan bahwa dirinya diajak oleh pimpinan perusahaan untuk pergi ke Jepang bersama jajaran direksi kantornya. Papa pun mengajak Mama untuk ikut karena diizinkan untuk mengajak istri. Tentu saja Mama mau ikut, seperti beberapa tahun lalu Mama juga menemani Papa saat ada tugas perusahaan ke Perancis.


Berhubung saat Papa menyampaikan rencana perjalanannya ke Jepang melalui grup chat keluarga, jadinya saya iseng ikutan nimbrung apakah saya boleh ikut pergi ke Jepang juga. Setelah menunggu kabar dari Papa, akhirnya Papa menyampaikan bahwa saya boleh ikut ke Jepang. Alhamdulillah...

Perjalanan kali ini sayangnya adik saya berhalangan untuk ikut, karena jadwalnya berbenturan dengan jadwal kuliah yang tidak bisa diganti. Tapi saya berjanji bahwa di lain waktu adik saya harus bergantian dengan saya untuk pergi liburan dengan kedua orangtua saya, ketika saya tidak bisa ikut berlibur karena kemungkinan akan sulit cuti kerja nanti.

Akhirnya saya ikut dengan kedua orangtua untuk pergi ke Jepang bersama jajaran direksi kantor Papa. Rencana perjalanan kami adalah pertengahan bulan Maret, yang artinya hanya dalam waktu satu bulan untuk mempersiapkan semuanya. Mulai dari dokumen perjalanan hingga barang yang akan dibawa.

Dan ternyata paspor saya masa berlakunya sudah habis & lupa untuk memperpanjang lagi, jadilah besoknya langsung urus ini-itu untuk perpenjangan paspor. Cerita tentang persiapan apa saja yang dibutuhkan untuk ke Jepang (termasuk urusan dokumen, visa, dll) insyaAllah akan saya tulis di postingan tersendiri nanti.


Hingga waktu yang ditunggu-tunggu tiba.

Akhirnya kami menuju Jepang dengan penerbangan pagi hari & tiba di Bandara Narita, Tokyo pada sore hari waktu setempat.

Turun dari pesawat ternyata udaranya sangat dingin, nasib penduduk tropis yang tidak terbiasa dengan suhu dingin (paling mentok juga suhu terdingin AC). Untungnya sebelum keluar pesawat sudah siap memakai coat dengan baju yang cukup tebal terlebih dahulu.

Walaupun begitu, angin yang berhembus cukup membuat hidung & pipi saya kemerahan karena dinginnya. Sebenarnya pada pertengahan Maret di Jepang sudah mulai masuk musim semi, biasanya suhu sekitar 12-16 derajat celcius.

Tapi ternyata saat kami tiba di bandara, suhu di Tokyo sedang drop menjadi 4 derajat celcius. Ditambah dengan kondisi berangin, jadi pantas saja dinginnya kebangetan.

Perjalanan kami ke Jepang kali ini selama 7 hari, yang sebenarnya hanya Tokyo Trip saja. Jadi tidak ada itinerary ke daerah lainnya, seperti Kyoto atau Hokkaido misalnya. Beberapa tujuan perjalanan selama di Tokyo juga sudah diurus oleh boss Papa, sehingga kami tinggal mengikuti saja. Namun tetap ada 1-2 hari bebas untuk jalan-jalan sendiri di luar itinerary yang telah ditentukan.


Selama di Tokyo, kami semua menginap di salah satu hotel di Ginza. Too bad saya lupa mengambil beberapa foto suasana Ginza di malam hari, karena kadang keasikan jalan kaki & lihat kanan-kiri membuat saya sudah cukup puas melihatnya.

Oh iya, salah satu tempat populer di Ginza adalah Nissan Crossing. Di sana dipamerkan beberapa produk mobil Nissan yang futuristik, ada turnya juga loh yang menjelaskan kecanggihan dari setiap mobil tersebut. Selain itu di dalam gedung Nissan Crossing ini juga ada Crossing Cafe, dengan signature coffee berupa cappuccino yang bubuk di atas foam-nya disusun menggunakan printer. Jadi kamu bisa minta foto wajah untuk di-print pada cappuccino pesanan kamu.

Berhubung saat kami tiba di hotel dari bandara sudah malam, jadi di hari pertama ini kami hanya membeli makan malam lalu kembali ke hotel untuk beristirahat.

Saya akan menceritakan mengenai liburan saya ke Jepang di hari-hari berikutnya pada postingan selanjutnya. So, stay tune!

Salaam,

You Might Also Like

2 comments